Jakarta, mataberita.net — Perum Bulog mewanti-wanti ancaman beras langka usai pelantikan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.
Bos Bulog Bayu Krisnamurthi berkaca dari stok beras pada awal 2024 ini yang minus 3 juta ton. Menurutnya, hal tersebut bisa terulang kembali pada tahun mendatang.
“Jangan sampai nanti habis presiden baru (Prabowo Subianto) dilantik, terjadi kekurangan beras. Saya enggak mau loh,” tutur Ketua Komisi IV DPR RI Sudin kepada Bayu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Jakarta, pada Rabu (04/09/2024).
“Betul pak (jangan sampai beras langka setelah Prabowo dilantik). Justru itu kami sebagai operator sangat berharap, kalau boleh, perintah untuk menambah stok itu sudah diberikan awal,” timpal Bayu.
Bayu menekankan penugasan penyerapan beras diberikan oleh presiden kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas). Barulah Bulog akan melaksanakan tugas tersebut.
BACA JUGA : Perum Bulog Tegaskan Batal Impor Beras dari China Pada 2024
Ia menegaskan stok beras yang dimiliki Bulog ada 1,5 juta ton. Menurut dia, jumlah tersebut belum bisa dibilang aman.
“(Beras) 1,5 juta ton stok pemerintah. Ini kalau dilihat dari angkanya lumayan aman, tetapi kita menghadapi Januari-Februari (2025) yang paceklik atau belum panen dengan defisit konsumsi dan produksi nasional sekitar 3 juta ton. Maret kita masuk ramadan,” jelasnya.
“Karena terus terang Maret (2025) itu ramadan. Buat saya ini hal yang perlu kita antisipasi bersama,” kata Bayu.
Sementara itu, per 2024 ini Perum Bulog sudah mendapatkan izin impor beras sebanyak 3,6 juta ton. Realisasi yang sudah masuk ke tanah air sejauh ini sekitar 2,2 juta ton.
Ada juga yang sudah berkontrak sekitar 300 ribu ton. Dengan begitu, Bayu mencatat totalnya akan masuk 2,6 juta ton dengan yang sudah terealisasi.
“(Impor beras) 2023 dan 2024 hanya (dari) Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar, dan Kamboja. Hanya 5 negara. Enggak (batal impor beras dari China), India ditutup (menutup impor beras),” imbuhnya.