Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Bank Indonesia Tambah Insentif Likuiditas Kepada Perbankan Sebesar Rp91 Triliun

Foto : Bank Indonesia Tambah Insentif Likuiditas Kepada Perbankan Sebesar Rp91 Triliun

Jakarta, mataberita.net — Bank Indonesia (BI) menambah insentif likuiditas kepada perbankan sebesar Rp91 triliun pada Maret – Juni 2024. Dengan begitu, insentif likuiditas naik dari Rp165 triliun menjadi Rp255,8 triliun.

Insentif diberikan kepada bank yang rajin menyalurkan kredit.

“Sektornya adalah hilirisasi minerba, pertanian, perkebunan, pariwisata, perumahan, termasuk UMKM,” tuturnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), pada Jumat (02/08/2024).

Perry merinci kelompok bank BUMN menerima insentif likuiditas Rp118,4 triliun naik dari Rp82 triliun. Kemudian bank swasta nasional menerima Rp108,9 triliun, naik dari Rp64,8 triliun.

BACA JUGA : Kerugian Pengelola Restoran KFC Indonesia Membengkak

Selanjutnya, Bank Pembangunan Daerah (BPD) menerima Rp24,9 triliun, naik dari Rp15,9 triliun. Lalu, kantor cabang bank asing sebesar Rp3,5 triliun, naik dari Rp2,3 triliun.

“Intinya semakin rajin bank menyalurkan kredit, kami semakin rajin memberikan insentif,” ujarnya.

Perry mengatakan sampai akhir 2024, BI berencana menambah insentif likuiditas menjadi Rp280 triliun dari saat ini sebesar Rp255,8 triliun.

Insentif makroprudensial likuiditas merupakan insentif yang diberikan oleh bank sentral berupa pelanggaran atas kewajiban pemenuhan giro wajib minimum (GWM) dalam rupiah. Insentif ini diperuntukkan kepada bank yang menyalurkan kredit/pembiayaan kepada sektor tertentu.

Adapun sektor prioritas untuk penyaluran kredit yang dimaksud adalah hilirisasi minerba dan non minerba (pertanian, peternakan, dan perikanan), perumahan (termasuk perumahan rakyat), pariwisata, serta pembiayaan inklusif (UMKM, KUR dan Ultra Mikro/UMi), dan pembiayaan hijau.

Dengan begitu, tambahan insentif likuiditas makroprudensial itu dapat mendukung penyaluran kredit perbankan.

Leave a Reply