Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Badan Pusat Statistik Laporkan Penurunan Rata-rata Harga Gabah Sebesar 0,07 Persen

Foto : Badan Pusat Statistik Laporkan Penurunan Rata-rata Harga Gabah Sebesar 0,07 Persen

Jakarta, mataberita.net — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya penurunan rata-rata harga gabah pada Agustus 2024 sebesar 0,07 persen (Month to Month/MoM) di tengah musim kemarau yang sering menyebabkan penurunan produksi dan kenaikan harga gabah serta beras.

Anomali ini bertolak belakang dengan pola biasanya. Pasalnya, tahun ini Indonesia menghadapi El Nino yang cukup ganas, menyebabkan kemarau panjang.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan bahwa harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Agustus 2024 turun sebesar 1,15 persen secara bulanan (MoM), sementara harga beras premium di penggilingan turun 1,19 persen.

“Selama Agustus 2024, rata-rata harga GKP di tingkat petani mencapai Rp6.422,00 per kg, turun 1,15 persen. Di tingkat penggilingan, harga mencapai Rp6.566,00 per kg, turun 0,97 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” ujar Pudji dalam rilis resmi BPS, pada Senin, (02/09/2024).

Pudji juga menambahkan bahwa penurunan harga beras terjadi di seluruh Indonesia, mencakup berbagai jenis kualitas, baik medium maupun premium.

“Harga yang kami sampaikan di sini merupakan harga rata-rata beras dari berbagai kualitas dan mencakup seluruh wilayah di Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA : BUMN Bantah BBM Bersubsidi Jenis Pertalite di Hapus

Penurunan harga ini, menurut Pudji, sebagian besar disebabkan oleh beberapa wilayah sentra yang tengah memasuki masa panen raya. Sementara itu, kenaikan harga di sejumlah daerah umumnya terjadi di wilayah yang tidak sedang dalam masa panen.

“Survei ini mencakup 1.853 observasi transaksi penjualan gabah di 26 provinsi. Dari 89,21 persen observasi kualitas GKP dan GKG, terdapat 11,07 persen harga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP),” lanjut Pudji.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menggenjot produksi padi melalui Program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan pompanisasi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moch Arief Cahyono, menyatakan bahwa anomali ini menjadi bukti bahwa kebijakan yang diambil Kementan mampu merespons perubahan iklim dan tantangan di sektor pertanian dengan efektif.

“Fenomena ini mungkin belum pernah terjadi dalam 30 tahun terakhir, bahkan sejak Indonesia merdeka. Artinya, program dan kebijakan Kementan terkait pompanisasi dan oplah sudah tepat, karena berdampak positif terhadap peningkatan produksi,” ujar Arief.

Arief menjelaskan bahwa sejak dulu, penurunan harga gabah dan beras, termasuk di tingkat penggilingan padi, menjadi tren yang lazim selama musim kemarau akibat berkurangnya produksi karena keterbatasan air.

Tetapi, berkat langkah-langkah proaktif yang diambil Kementan dalam menghadapi tantangan iklim, tren tersebut berhasil dibalik.

“Dulu, musim kemarau selalu dikaitkan dengan menurunnya produksi, yang mengakibatkan harga beras dan gabah cenderung naik. Namun, tahun ini, skenario tersebut tidak terjadi. Data BPS menunjukkan bahwa harga gabah justru mengalami penurunan, yang mengindikasikan bahwa produksi padi nasional berada dalam kondisi yang baik, bahkan berlimpah,” imbuh Arief.

Peningkatan produksi beras nasional juga terkonfirmasi melalui Kerangka Sampling Area (KSA) BPS yang disampaikan pada rapat pengendalian inflasi beberapa waktu lalu. Produksi beras diproyeksikan juga akan bertambah di Bulan September 2,87 juta ton, dan Oktober 2,59 juta ton. Jika dibandingkan dengan angka produksi dibulan yang sama pada tahun sebelumnya, selisihnya cukup signifikan yakni sebesar 356.329 ton di September dan 396.604 ton di Oktober.

Leave a Reply