Jakarta, mataberita.net — Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan sampai saat ini sudah sebanyak 39,2 juta pekerja terlindungi. Namun, 2,8 juta diantaranya adalah pekerja rentan.
Menurut dia, apabila tidak dilakukan langkah penguatan perlindungan, maka pekerja rentan ini bisa jatuh ke jurang kemiskinan ekstrim.
“Pekerja rentan ini sangat rawan untuk jatuh kembali ke dalam kemiskinan ekstrim sehingga pekerja rentan inilah salah satu fokus kita untuk kita lindungi,” tuturnya dalam acara Penganugerahan Paritrana Award yang ditayangkan melalui Youtube, pada Kamis (13/09/2024).
Anggoro menyebutkan penguatan jaminan sosial tenaga kerja perlu dan penting dilakukan khususnya di tengah menurunnya jumlah kelas menengah. Karena, jika tidak dilakukan pencegahan, ini akan menjadi tantangan menuju Indonesia Emas 2045.
BACA JUGA : Kementerian Perhubungan Berencana Naikkan Tarif Tiket KRL
“Oleh karena itu saya mengajak kita semua dari pemerintah pusat, provinsi dan kota hingga desa, serta para pelaku usaha dan masyarakat untuk bersama-ama kita memberikan perlindungan bagi para pekerja rentan,” jelasnya.
Salah satu langkah yang dilakukan dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim adalah mengoptimalisasi pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan di kelas masyarakat bawah.
“Untuk itu kami memfokuskan strategi perluasan dalam menjaga pekerja khususnya melalui ekosistem desa, ekosistem pasar, UMKM, e-commerce dan juga pada pekerja rentan,” ujarnya.
Sementara itu, sejak 2023 BPJS Ketenagakerjaan telah menyalurkan manfaat sebesar Rp90 triliun untuk 7,3 juta pekerja. Selain itu, juga memberikan beasiswa kepada 160 ribu anak senilai Rp663 miliar.