Jakarta, mataberita.net — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengaku siap membantu Presiden terpilih Prabowo Subianto memikirkan cara memproduksi 35 liter susu per hari per ekor untuk program makan bergizi gratis.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menegaskan pihaknya pasti akan mendukung program-program pemerintah. Ini termasuk penyelenggaraan makan bergizi gratis yang menjadi janji kampanye Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Kami sedang menuju ke arah itu, termasuk bagaimana misalnya meningkatkan swasembada susu, yang selama ini mungkin belum pernah terpikirkan,” tuturnya selepas Annual Conference on Indonesia Economic Development (ACIED) 2024 di Kantor BRIN, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/07/2024).
Ia menegaskan susu menjadi salah satu hal fundamental bagi anak-anak di Indonesia. Handoko menekankan pentingnya asupan susu untuk pemenuhan gizi.
Handoko menyebut BRIN kini sedang melakukan percepatan dalam mengadopsi teknologi sapi perah. Harapannya, kebutuhan susu nasional bisa dipenuhi dari dalam negeri.
“Selama ini kalau untuk sapi perah itu diketahui bahwa di negara tropis kayak kita (Indonesia) itu produktivitasnya sangat rendah. Nah, kami ada beberapa teknologi yang sebenarnya tidak terlalu advance yang bisa meningkatkan produksi, minimal sampai 35 liter per hari per ekor,” kata Handoko.
“Itu (produksi susu 35 liter per hari) sudah cukup mendekati. Meskipun, kalau di negara yang subtropis bisa 40 liter (per hari), tapi 35 liter itu sudah cukup bagus untuk negara tropis kayak kita,” imbuhnya.
Handoko mengatakan ACIED 2024 yang merupakan kerja sama BRIN dengan Asian Development Bank Institute (ADBI) juga menjaring strategi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Nantinya, hasil pertemuan ini akan dirumuskan sebagai rekomendasi kebijakan untuk presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.
BACA JUGA : Kerugian Pengelola Restoran KFC Indonesia Membengkak
Ia turut menyoroti bagaimana harga pangan yang saat ini cukup tinggi, terutama karena Indonesia belum bisa swasembada. Handoko mengatakan hilirisasi bisa menjadi kunci, terutama di sektor pertanian.
Senada, Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM) BRIN Agus Eko Nugroho menekankan pentingnya hilirisasi. Ia menyebut upaya ini perlu dilanjutkan di pemerintahan setelah Presiden Joko Widodo.
“Yang sangat penting tentunya adalah bagaimana melanjutkan hilirisasi. Kemudian, sektor pangan kita semakin resilience dengan situasi global dan perubahan iklim yang terjadi,” jelas Agus.
Susu menjadi salah satu menu yang dijanjikan dalam program makan bergizi gratis. Kendati, belum ada kepastian dari mana kebutuhan susu tersebut dipenuhi.
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko sempat mengatakan program ini butuh sekitar 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun. Di lain sisi, Holding BUMN Pangan ID FOOD menyebut negara perlu impor 2,5 juta sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu nasional, termasuk dalam program Prabowo.
Uji coba pembagian makan gratis dan susu gratis juga sudah dilakukan. Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka belakangan getol melakukan pengujian program ini.
Akan tetapi, Gibran dikritik karena malah memberikan susu kemasan dengan kadar gula tinggi. Ini dibagikan ketika uji coba program makan gratis di Sentul, Bogor.
“Sekali lagi ini masih uji coba. Saya siap menerima masukan, evaluasi dari siapapun,” klarifikasi Gibran saat ditemui dalam uji coba program makan bergizi gratis di SDN Tugu, Kecamatan Jebres, Solo, pada Jumat (26/07/2024).
“Hari ini kita pakai susu yang putih kok. Sekiranya jenis susunya tidak berkenan ataupun salah, saya siap ganti,” imbuhnya.