Jakarta, mataberita.net — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta warga hati-hati selfie dengan menggunakan KTP. Peringatan mereka keluarkan seiring dengan viral beli minyak goreng murah harus selfie KTP.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan data pribadi konsumen acapkali disalahgunakan. KTP menjadi salah satu data yang disasar oknum tak bertanggung jawab tersebut.
“Menanggapi peristiwa yang terjadi di Situbondo, di mana sejumlah warga Desa Arjasa membeli minyak goreng murah dari seseorang dengan syarat difoto dengan menggunakan e-KTP, OJK kembali mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati,” pesan Friderica dalam keterangan tertulis, pada Sabtu (20/07/2024).
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk ekstra hati-hati dalam memberikan data diri pribadi, terutama seperti nomor induk kependudukan (NIK), KTP, foto wajah, apalagi kalau misalnya sudah diminta untuk merekam, memberikan foto wajah, dan sebagainya,” ujarnya.
BACA JUGA : Sudaryono : Urusan Pupuk Sangat Penting, Jika Sampai Terlambat ke Petani Bisa Menyebabkan Masalah
Wanita yang akrab disapa Kiki itu mengatakan permintaan data pribadi tengah marak belakangan. Ini bisa melalui berbagai macam modus, seperti pemberian hadiah, menang undian, komisi, pembelian produk dengan harga khusus, hingga tawaran kerja.
Selain itu, Kiki mewanti-wanti masyarakat agar waspada saat menerima penawaran dalam bentuk online. Ia menekankan jangan sampai gegabah mengklik link tak jelas, apalagi mengunduh file yang dikirim dari orang tak dikenal.
“OJK menemukan data pribadi konsumen produk keuangan sering digunakan untuk pertukaran data dalam pemasaran dan tujuan komersial. Dari temuan tersebut, beberapa kasus telah disampaikan kepada kepolisian karena adanya unsur pidana di dalamnya,” tegasnya.
“OJK juga mengimbau kepada pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk meningkatkan proses know your customer (KYC) sehingga dapat turut memitigasi risiko penyalahgunaan data pribadi masyarakat atau konsumen oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” pungkas Kiki.
Kiki mengatakan OJK bakal terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mengatasi masalah penyalahgunaan data pribadi tersebut. Ia menegaskan akan memastikan perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Media sosial sempat ramai mengenai penjualan minyak goreng murah seharga Rp5.000 per liter. Peristiwa itu terjadi pada pekan ini di Desa Arjasa, Situbondo, Jawa Timur yang disebut menelan korban ratusan orang.