Jakarta, mataberita.net — PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung program pengembangan lahan pertanian di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan). Langkah ini sejalan dengan komitmen Pupuk Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.
Direktur Manajemen Risiko Pupuk Indonesia, Ninis Kesuma Adriani mengatakan, dukungan itu dilakukan dengan mengajak seluruh petani terdaftar di Merauke untuk segera melakukan penebusan pupuk bersubsidi.
Menurut Ninis, perseroan saat ini telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi di Gudang Lini III atau tingkat kabupaten/kota serta kios sebanyak 9.583 ton.
“Kunjungan kami ke Merauke untuk memastikan stok pupuk bersubsidi yang ada di gudang-gudang dan kios- kios ready. Ketika petani membutuhkan pupuk, barangnya sudah ada sehingga kebutuhan pupuk petani di Merauke terpenuhi,” tutur Ninis, pada Selasa (16/07/2024).
Di Gudang Lini III, kata dia, Pupuk Indonesia per 5 Juli 2024 menyiapkan stok pupuk Urea bersubsidi sebanyak 2.600 ton. Jumlah ini lebih dari tujuh kali lipat atau 745 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan Pemerintah, yaitu 349 ton.
Kemudian pupuk NPK bersubsidi sebanyak 3.186 ton atau 553 persen dari stok minimal yang diatur Pemerintah sebesar 576 ton. Untuk kios-kios yang ada di Merauke, Pupuk Indonesia menyiapkan persediaan pupuk bersubsidi Urea dan NPK masing-masing 1.457 ton dan 2.340 ton.
Sementara itu, dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional Pemerintah pada 2024 ini menambah alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton secara nasional. Penambahan tersebut juga diberikan untuk petani di Merauke.
BACA JUGA : Faisal Basri Perkirakan Jokowi Bakal Wariskan Setumpuk Bom Waktu Kepada Presiden Terpilih Prabowo
Adapun alokasi pupuk bersubsidi Urea di Merauke saat ini mencapai 8.730 ton, atau 72,4 persen lebih banyak dibandingkan alokasi di awal 2024, yaitu 5.065 ton. Kemudian alokasi NPK terbaru sebanyak 14.322 ton atau ditambah 125,3 persen dari alokasi semua sebesar 6.360 ton.
Untuk penebusan pupuk bersubsidi di Merauke saat ini masih berada di angka 20,9 persen dari alokasi terbaru, atau sekitar 4.811 ton. Rinciannya penebusan Urea bersubsidi sebanyak 1.886 ton dan NPK bersubsidi 2.925 ton.
“Oleh karena itu, kami mengajak petani terdaftar untuk segera menebus sesuai alokasi yang diterimanya,” ucapnya.
Menurutnya, penebusan pupuk bersubsidi saat ini lebih mudah. Yakni dengan penerapan aplikasi i-Pubers di kios-kios, petani di seluruh Indonesia, termasuk di Merauke cukup membawa KTP untuk melakukan penebusan.
“Karena semua sudah serba mudah, penambahan alokasi dari Pemerintah ini harus dioptimalkan oleh petani untuk hasil panen lebih melimpah,” imbuh Ninis.
Untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di Merauke, Pupuk Indonesia juga menyiapkan fasilitas penunjang. Antara lain tiga gudang Lini III.
Kemudian dua Distributor, 55 Kios serta sebanyak tiga Petugas Lapang yang akan memastikan semua petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi.
Ia juga menjelaskan, Pupuk Indonesia meningkatkan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi karena terdapat ketentuan untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.
Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2024, yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), menggarap lahan maksimal dua hektare.
Di samping itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk dibatasi sembilan komoditas saja. Antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
“Pupuk Indonesia saat ini banyak melakukan kunjungan ke gudang-gudang dan kios-kios yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Kami mendorong penambahan alokasi pupuk bersubsidi yang diberikan Pemerintah bisa terserap optimal. Dengan demikian, produktivitas pertanian meningkatkan, ketahanan pangan terjaga, dan kesejahteraan petani juga semakin meningkat,” pungkas Ninis.