Jakarta, mataberita.net — Aksi tawuran kembali pecah di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, sore ini. Lalu lintas sempat macet lantaran aksi tawuran yang terjadi.
Dalam video yang beredar, pada Selasa (09/07/2024), terlihat warga terlibat tawuran di ruas jalan di sana. Mereka saling serang dengan menembakkan petasan ke pihak lawan. Lalu lintas pun tersendat imbas peristiwa yang terjadi.
“Iya (tawuran) antarwarga biasa. Tadi sore jam 5,” ucap Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Ari Setyo Utomo saat dihubungi, pada Selasa (09/7/2024).
Ari mengatakan tawuran yang terjadi sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Namun saat ini aksi tawuran sudah dibutakan dan lalu lintas pun sudah berangsur terurai.
“Iya betul menimbulkan kemacetan. Sebentar saja, dari Sabhara Polres datang sudah bisa dibubarkan. Ini sudah diurai (kemacetan). Situasi kondusif,” ujarnya.
Kasus tawuran di Bassura bukan pertama kali terjadi. Terbaru, aksi tawuran sempat terjadi di sana. Pihak kepolisian pun sudah pernah membuat deklarasi damai, namun aksi tawuran terus berulang.
BACA JUGA : Pemerintah Sepakat Bentuk Dana Abadi Untuk Tingkatan Kualitas Pariwisata Indonesia
Lurah Cipinang Besar Utara (CBU), Agung, sebelumnya sempat angkat bicara terkait tawuran yang kerap terjadi di Bassura, Jaktim. Dia menyebut adanya provokasi dari pihak luar menjadi salah satu pemicunya.
“Kebanyakan yang tawuran itu bukan warga kita, bukan warga CBU (Cipinang Besar Utara) RW 1, RW 2, anak luar yang di luar dari Kelurahan CBU itulah. Mereka memancing-mancing warga masyarakat sekitar akhirnya terprovokasilah mereka,” ucap Agung saat dimintai konfirmasi, pada Sabtu (29/06/2024).
Agung menjelaskan pihaknya sempat melakukan mediasi bersama Polres Metro Jakarta Timur dan kecamatan terhadap warga yang terlibat tawuran. Hasilnya tidak ditemukan akar permasalahan yang timbul dari warga.
“Kalau akar permasalahan yang di wilayah itu nggak ada. Orang mereka juga saling mengenal di antara dua wilayah itu. Makanya saat kita pertemukan, mediasi, ya bingung masalahnya apa. Mereka saling menyalahkan ‘saya diserang duluan’, ‘saya diserang dulu’, dari kedua belah pihak begitu,” pungkas Agung.