Jakarta, mataberita.net — Kabareskrim Polri periode 2008-2009 Komjen Pol (Purn) Susno Duadji, buka suara terkait kasus pembunuhan terhadap Vina serta kekasihnya, Eky, yang terjadi pada tahun 2016. Diketahui, kasus pembunuhan dan rudapaksa terhadap Vina kembali menjadi sorotan setelah film ‘Vina: Sebelum 7 Hari’ rilis di layar lebar. Tak sungkan dia menyebut Kapolres dan Kapolda ‘ngapain aja’ dalam kasus Vina yang mandek 8 tahun.
Susno lantas menyoroti terkait tiga pelaku yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), tetapi hingga saat ini belum tertangkap. Dia pun mempertanyakan kinerja Kapolres Cirebon yang menjabat sejak kasus pembunuhan Vina terjadi hingga saat ini di mana deretan perwira menengah (pamen) tersebut belum mampu menangkap tiga DPO tersebut. “Ini yang harus dipertanyakan, siapa Kapolres pada 2016 itu kemudian yang mengganti dia siapa? Ngapain aja? Tiga DPO tidak ketemu,” katanya pada Selasa (21/05/2024).
Susno Duadji pun menilai wajar ketika masyarakat protes atas kinerja Kapolres Cirebon dalam kasus Vina. Dia menyindir Kapolres Cirebon yang tidak mampu menangkap tiga DPO yang dianggapnya ‘kelas teri’ ketika ada penjahat ‘kelas kakap’ lainnya yang masih berkeliaran seperti teroris hingga perampok. “Masyarakat yang menggaji Polri, berharap Polri profesional tentu bertanya-tanya dan protes bagaimana lu nangkap teroris, perampok, atau kejahatan besar tapi nangkap yang gini aja tidak bisa,” sindirnya.
Tak hanya Kapolres Cirebon, Susno juga mengkritik kinerja Kapolda Jabar dari tahun 2016 hingga sekarang yang terkesan tidak melakukan apa-apa terkait tiga DPO tersebut. Sosok yang juga pernah menjabat Kapolda Jabar tahun 2008 ini menilai wajar ketika masyarakat menganggap adanya isu bahwa tiga DPO yang belum tertangkap tersebut adalah anak perwira pejabat atau perwira polisi.
“Kapolda-nya bagaimana? Kok tidak terungkap delapan tahun, kok didiemin? Sehingga berkembanglah isu, oh ini (DPO) anak pejabat polisi.” “Tapi untung aja dibantah oleh orang tua korban. Justru korbannya itu orang tua polisi,” tutur Eks Kabareskrim itu.
BACA JUGA : Yukz Tanya : Aplikasi Poligami dalam Poligini dan Poliandri Lagi Ngetren, Dibenarkan?
Seperti diketahui, kasus pembunuhan terhadap Vina Dewi Arsita atau Vina (16) dan kekasihnya, Muhammad Risky Rudian alias Eky (16) kembali menjadi perbincangan publik setelah film horror produksi Dee Company. Adapun pembunuhan Vina dan Eky terjadi pada 27 Agustus 2016 atau delapan tahun yang lalu di Jalan Perjuangan di dekat SMPN 11 Cirebon.
Pada perkembangannya, polisi pun telah menangkap 8 dari 11 pelaku pembunuhan terhadap Vina dan Eky serta mereka telah dijatuhi vonis oleh hakim dari Pengadilan Negeri (PN) Cirebon pada tahun 2017. Mereka adalah Rivaldi Aditya Wardana (21), Eko Ramadhani (27), Hadi Saputra (23), Jaya (23), Eka Sandi (24), Sudirman (21), dan Supriyanto (20) yang divonis penjara seumur hidup.
Sementara, terdakwa lainnya yaitu Saka Tatal divonis delapan tahun penjara lantaran saat itu dirinya masih berada di bawah umur. Di sisi lain, masih ada tiga pelaku lainnya yang belum tertangkap hingga saat ini. Terbaru, Polda Jabar pun merilis identitas tiga pelaku yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Berdasarkan rilis tersebut, ketiga pelaku itu bernama Pegi alias Perong (30), Andi (31), dan Dani (28). Namun, dalam rilis DPO tersebut, tidak dicantumkan foto para buronan tersebut. Lalu, usai adanya film ‘Vina: Sebelum 7 Hari’, Polda Jabar langsung bergerak cepat untuk memburu ketiga pelaku yang masih buron tersebut.
Bahkan, Bareskrim Polri pun sampai mengirimkan tim untuk membantu Polda Jabar menangkap tiga buronan itu. Di sisi lain, kasus ini telah bergulir bersamaan dengan pergantian pucuk kepemimpinan di Polres Cirebon dan Polda Jabar dalam delapan tahun. Selama kurun waktu tersebut, berdasarkan catatan Tribunnews.com, Kapolres Cirebon sudah berganti sebanyak delapan kali.
Adapun kedelapan Kapolres Cirebon Kota dari kurun waktu 2016-2024 adalah:
- Indra Jafar, Kapolres Cirebon Kota 2015-2016 (kini menjabat Kabagproggar Rojianstra Sops Polri berpangkat Brigjen)
- Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, Kapolres Cirebon Kota 2016-2018 (kini menjabat Wakapolda DIY berpangkat Brigjen)
- Roland Ronaldy, Kapolres Cirebon Kota 2018-2020 (kini menjabat Penyidik Madya Dittipidsiber Bareskrim Polri berpangkat Kombes)
- Syamsul Huda, Kapolres Cirebon Kota 2020-2021 (kini menjabat Kabid Propam Polda Papua Barat berpangkat Kombes)
- Imron Ermawan, Kapolres Cirebon Kota 2021 (kini menjabat Wakapolresta Bandung berpangkat Kombes)
- Fahria Anggia Natua Siregar, Kapolres Cirebon Kota 2021-2023 (kini menjabat Kapolres Indramayu berpangkat AKBP)
- Ariek Indra Setanu, Kapolres Cirebon Kota 2023 (kini menjabat Kapolres Subang berpangkat AKBP)
- Rano Hadiyanto, Kapolres Cirebon Kota 2023-sekarang
Selain itu, sejak kasus Vina bergulir tahun 2016, sudah ada pula pergantian di pucuk kepemimpinan Polda Jabar sebanyak tujuh kali hingga tahun 2024 in yaitu:
- Bambang Waskito, Kapolda Jabar Mei-Desember 2016 (pensiun tahun 2019)
- Anton Charliyan, Kapolda Jabar 2016-2017 (pensiun tahun 2018)
- Agung Budi Maryoto, Kapolda Jabar 2017-2019 (pensiun tahun 2023)
- Rudy Sufahriadi, Kapolda Jabar 2019-2020 (kini menjadi Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora sejak 2023)
- Ahmad Dofiri, Kapolda Jabar 2020-2021 (kini menjabat Irwasum Polri berpangkat Komjen)
- Suntana, Kapolda Jabar 2021-2023 (kini menjabat Kabaintelkam Polri berpangkat Kommjen)
- Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar 2023-sekarang