Serdang Bedagai, mataberita.net — Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II TPI Pematang Siantar melakukan Sosialisasi Keimigrasian dalam Pencegahan TPPO untuk SMA/ SMK di Kabupaten Serdang Bedagai pada Rabu (18/06/2025). Kegiatan ini dilakukan di Ballroom Hotel Theme Park Pantai Cermin. Sosialisasi ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri Dari siswa siswi SMA/SMK di Kabupaten Serdang Bedagai beserta perwakilan guru kelas. Kegiatan ini merupakan amanat dari Kepala Kanim (Kakanim) Kelas II TPI Pematang Siantar Benyamin Kali Patembal Harahap. Yang mana Imigrasi Siantar diharapkan dapat lebih berperan aktif dalam memerangi TPPO.
Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Tindak Pidana Perdagangan Manusia (TPPM) merupakan salah satu dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Diakhir pernyataan, Beny sapaan akrab Kakanim Pematang Siantar menyampaikan kepengurusan dokumen perjalanan (paspor) sangatlah mudah. Pemohon harus datang langsung tanpa perantara, dengan membawa dokumen-dokumen persyaratan yang telah ditetapkan, membayar biaya paspor elektronik sebesar 650 ribu untuk masa berlaku 5 tahun dan 950 ribu untuk masa berlaku 10 tahun.
BACA JUGA : Yukz Tanya : Pers dan Demokrasi, Kesatuan Tak Bisa Dipisahkan untuk Bijak
Selanjutnya, memastikan telah mendaftar di antrean online pada aplikasi M- Paspor terlebih dahulu. Kegiatan pemaparan materi Sosialisasi Keimigrasian dan pencegahan TPPO tersebut dibawakan oleh 3 Narasumber, yaitu Leonyta Siahaan (Kepala Seksi Lalintalkim Kantor Imigrasi Kelas II TPI Pematang Siantar), Wein Arfandy (Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Serdang Bedagai), dan Oloan Nasution (Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Dinas Pendidikan Sumatera Utara).
Sosialisasi tersebut berjalan dengan baik dan para peserta sangat antusias dalam mengikuti setiap paparan materi. Hal ini dapat dilihat dari para peserta yang aktif untuk bertanya, menanggapi, dan menjawab setiap hal terkait pemaparan materi. Diharapkan agar adik-adik SMA/SMK yang kelak akan berniat untuk mencari kerja ke luar negeri setelah taman sekolah agar mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Banyaknya kasus TPPO yang berkembang saat ini yang menjanjikan kehidupan lebih baik membuat banyak orang tergiur termasuk warga negara Indonesia yang rentan menjadi korban TPPO.

Narasumber juga mengatakan. Agar setiap anak didik meningkatkan kemampuan, keahlian dan berusaha untuk belajar berwirausaha. “Jangan mau diiming-imingi dengan kerja enak dan gaji yang besar di luar negeri, tanpa keahlian agar terhindar dari TPPO,” ujarnya. Sosialisasi ini mengajarkan kepada para siswa/siswi SMA/SMK Kabupaten Serdang Bedagai untuk waspada dan tetap berjaga jaga dalam berinteraksi dengan orang lain. Agar terhindar dari TPPO dan membuat sebuah pilihan yang kelak bisa berguna bagi mereka. ‘Life is Choice’,” ungkap Oloan Nasution.