Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Lawan Perang Dagang Trump, Perusahaan China Pakai TikTok

Foto : Lawan Perang Dagang Trump, Perusahaan China Pakai TikTok

Jakarta, mataberita.net — Pabrik-pabrik asal China mulai bermanuver untuk membalas perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump.

Manuver baru mereka  lakukan dengan menyeret perang dagang ke media sosial TikTok.

Sejumlah akun TikTok yang mengaku jadi produsen barang bermerek, seperti Lululemon dan Hermes, ramai-ramai mengajak orang AS untuk berbelanja langsung produk ‘luxury brand’ itu dari pabriknya di China demi menghindari tarif impor Trump.

“Kenapa kamu tidak menghubungi kami saja dan membelinya dari kami? Kamu tidak akan percaya dengan harga yang akan kami berikan,” tutur pengguna TikTok bernama Wang Sen, pada Rabu (16/04/2025).

BACA JUGA : KKP Wajibkan Seluruh Kapal Perikanan Wajib Pasang Vessel Monitoring System

Wang Sen melakukan promosi itu sambil berdiri di depan tas mirip Birkin yang merupakan produk hit dari Hermes. Ia mengaku menjadi bagian dari pabrik yang memproduksi barang-barang mewah, lalu dijual sesuai merek pemesan.

Tetapi, tak lama kemudian, video itu diturunkan oleh TikTok setelah viral di internet.

Kreator TikTok lainnya bernama LunaSourcingChina menggembar-gemborkan dua pabrik di Yiwu, kota yang dikenal dengan toko grosir.

Dia menawarkan legging Lululemon yang biasanya seharga US$98 atau setara dengan Rp1,65 juta. Ia kemudian mengklaim produk serupa dapat dibeli di dua pabrik itu dengan harga sekitar US$6 atau Rp101.183 saja.

“Aku rasa kebanyakan dari kalian tahu harga Lululemon dan merek-merek besar lainnya. Tahu enggak, di dua pabrik ini, kalian bisa mendapatkannya cuma dengan US$5-US$6,” ucapnya.

Perang dagang model baru itu berbarengan dengan meningkatnya tren penggunaan beberapa aplikasi penjual barang-barang palsu China. Misalnya, DHgate yang menduduki peringkat kedua aplikasi terlaris di App Store Apple AS.

Kemudian, ada aplikasi Taobao di peringkat ketujuh. Situs ini merupakan situs perdagangan online asal China.

Meski begitu, sejumlah pakar mengakui kredibilitas akun-akun tersebut patut diuji. Sebab, menurut para ahli, pabrik yang asli biasanya memiliki klausul kontrak kerahasiaan dari publik.

Selain itu, profesor Universitas Kesenian London Regina Frei mengatakan produk-produk merek mewah biasanya tak hanya diproduksi di China. Produk-produk itu menjalani rangkaian produksi di beberapa negara sebelum masuk ke pasar.

“Jika kamu bicara soal tas tangan yang sangat mahal yang melibatkan banyak pekerjaan manual, kemungkinan mereka dibuat di suatu tempat, lalu diselesaikan di tempat lain, katakanlah di Perancis,” beber Frei.

Tetapi, fenomena perang dagang di TikTok dimaknai sebagai bentuk dampak perang tarif Trump. Selain mengungkap kegusaran konsumen, hal ini juga mengungkap betapa pasar AS begitu bergantung ke China.

Para pengguna TikTok itu seperti mengungkapkan pesan bahwa kebijakan tarif yang bertujuan untuk mengedepankan Amerika justru berisiko merugikan konsumen AS.

Leave a Reply