Jakarta, mataberita.net — Manajer Tim Ducati Corse, Davide Tardozzi, memprediksi Marc Marquez akan kembali mendominasi gelar juara dunia MotoGP setelah tampil luar biasa hingga MotoGP Qatar 2025.
Empat seri MotoGP 2025 sudah berlalu. Dari total delapan balapan, Marquez hanya gagal meraih kemenangan di Grand Prix MotoGP Amerika Serikat. Marquez terjatuh saat sedang memimpin balapan.
Selebihnya di MotoGP Thailand, Argentina, dan terakhir di Qatar, pembalap asal Spanyol itu menyapu bersih kemenangan. Bahkan di MotoGP Qatar, seri di mana Marquez tidak pernah menang sejak 2014, dia berhasil menang cukup dominan.
Tardozzi mengaku senang duet Marc Marquez dan Francesco Bagnaia terus memberi kemenangan untuk Ducati musim ini. Tardozzi menyebut Ducati Corse memiliki ‘Raja dan Pangeran’ di MotoGP 2025.
“Marc bisa mencatatkan waktu 1 menit 52,5 detik dan 1 menit 52,6 detik dalam empat hingga lima putaran jelang finis, hal itu menunjukkan siapa yang menjadi raja.”
“Menurut saya, tim kami dapat mengandalkan sang raja dan pangeran di MotoGP, karena ada 11 gelar juara dunia di garasi kami. Motornya luar biasa dan kami sangat senang,” kata Tardozzi menambahkan.
BACA JUGA : KKP Wajibkan Seluruh Kapal Perikanan Wajib Pasang Vessel Monitoring System
Tardozzi kemudian menyakini Marquez akan mendominasi sisa balapan MotoGP 2025. Peluang Bagnaia untuk merebut sejumlah kemenangan juga cukup terbuka.
“Ada kemungkinan [Marquez memenangkan sisa balapan], namun saya rasa Pecco akan menang dalam beberapa kesempatan. Terutama karena Marc telah dewasa dan memahami bahwa tidak apa-apa untuk puas finis posisi kedua jika terlalu banyak risiko,” tutur Tardozzi.
“Ia tahu bahwa ia harus memenangkan gelar, oleh karena itu penting baginya untuk memusatkan perhatian pada target, kemudian ia dapat melakukan apa yang ia inginkan,” ucapnya menambahkan.
Terakhir, Tardozzi mengungkapkan keyakinan Marc Marquez bisa menjadi juara dunia MotoGP bersama Ducati dalam lima musim ke depan.
“Marc saat ini jauh lebih baik daripada sebelumnya, dan saya bayangkan ia dapat menjadi berbahaya selama empat atau lima tahun ke depan. Meski begitu, kami tahu bahwa kami dapat mengandalkan dua pembalap hebat dan kami senang akan hal itu,” beber Tardozzi.
