Jakarta, mataberita.net — Amerika Serikat (AS) batal membantu Indonesia, Vietnam dan Afrika Selatan untuk meninggalkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbasis batu bara untuk beralih ke energi bersih.
Pembatalan itu terjadi usai AS resmi menarik diri dari kemitraan global Just Energy Transition Partnership (JETP). JETP merupakan janji dari negara maju yang tergabung dalam G7 untuk mendanai transisi energi di negara-negara berkembang.
Mengutip Reuters, pada Jumat (07/03/2025), penarikan diri negeri Paman Sam tersebut dari JETP diumumkan langsung oleh Departemen Keuangan AS pada Kamis (06/03/2025).
Langkah tersebut sejalan dengan perintah eksekutif yang ditandatangani Presiden Donald Trump yang sebelumnya memang menegaskan bahwa negaranya bakal keluar dari komitmen transisi energi.
“AS sebelumnya telah bergabung dengan inisiatif yang tidak mencerminkan nilai-nilai negara kita atau kontribusi kita untuk mengejar tujuan ekonomi dan lingkungan,” kata seorang juru bicara Departemen Keuangan AS.
JETP yang terdiri dari 10 negara donor, pertama kali diperkenalkan pada perundingan iklim PBB di Glasgow, Skotlandia pada 2021.
Lalu, Afrika Selatan, Indonesia, Vietnam, dan Senegal kemudian diumumkan sebagai penerima manfaat pertama dari pinjaman, jaminan keuangan, dan hibah untuk beralih dari pembangkit batu bara.
BACA JUGA : InJourney Perkirakan Jumlah Penumpang Pesawat Bakal Capai 10 Juta Orang
Kepala Unit Manajemen JETP di Afrika Selatan, Joanne Yawitch mengatakan AS telah mengomunikasikan penarikan diri dari rencana tersebut.
Di Vietnam, dua pejabat asing yang mengetahui langsung masalah tersebut juga mengatakan bahwa Washington menarik diri dari JETP di negara tersebut.
Sumber lain yang mengetahui masalah tersebut mengatakan AS telah menarik diri dari JETP di Indonesia dan Afrika Selatan.
“Kami telah diberitahu oleh AS tentang penarikan mereka,” ungkap sumber lain yang berbasis di Afrika Selatan dalam kelompok donor tersebut.