MATABERITA.NET, Jakarta- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo memastikan perumahan yang akan dibangun dari investasi Qatar bukanlah rumah gratis. Ia menegaskan rumah-rumah tersebut tetap diperjualbelikan. Akan ada bank-bank milik negara yang dilibatkan dalam proses penjualan.
“Bukan, bukan rumah gratis. Nanti orang harus membayar. Itu di kota itu nanti kerja sama dengan perbankan, BTN, BRI,” beber Hashim di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada Senin (20/1/25).
Rumah-rumah yang akan dibangun di pedesaan akan ada skema berbeda. Kata Hashim, Pemerintah akan menjamin cicilan rumah-rumah itu dengan APBN. Pemerintah menyediakan sekitar Rp18 triliun. Setiap orang akan mendapatkan jaminan cicilan Rp600 ribu per bulan.
“Kalau di pedesaan, itu nanti cicilannya ada, nanti cicilannya dijamin oleh pemerintah. Itu beda,” kata Hashim.
Sebelumnya, Qatar berkomitmen membangun jutaan rumah di Indonesia. Pihak swasta Qatar bakal membangun 1 juta rumah di perkotaan dengan nilai investasi US$16 miliar sampai US$20 miliar atau Rp262 triliun sampai Rp327,6 triliun (asumsi Rp16.378 per dollar AS).
Investasi dari Pemerintah Qatar mencapai US$20 miliar atau Rp327,6 triliun. Pasalnya investasi ini digunakan untuk membangun perumahan di perkotaan dan pedesaan.