Jakarta, mataberita.net — PT Freeport Indonesia (PTFI) menjalin kesepakatan jual beli emas dengan kadar kemurnian 99,99 persen bersama PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) pada Kamis (07/11/2024).
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas menyampaikan bahwa kemitraan strategis ini menjadi upaya kontribusi membangun industri pertambangan nasional yang berdaya saing, sekaligus wujud komitmen PTFI mewujudkan hilirisasi di Indonesia.
Tony optimis, hilirisasi dalam negeri adalah kunci menciptakan nilai tambah yang lebih besar, yang akan mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung yang menghadiri penandatanganan perjanjian menjelaskan, bahwa smelter PTFI memegang peran penting dalam memajukan industri pemurnian emas.
“Pemerintah telah memberikan mandat kepada PTFI melalui Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk membangun smelter tembaga dan fasilitas pemurnian lumpur anoda atau Precious Metal Refinery (PMR),” tutur Yuliot.
Senada, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada kesempatan yang sama turut menyambut kolaborasi PTFI dan ANTAM, yang diyakini akan mendukung langkah Indonesia menyongsong kemandirian yang berdaulat.
“Dengan kerja sama ini, kita menyaksikan MIND ID, ANTAM dan Freeport Indonesia bersinergi untuk kebaikan bangsa. Indonesia harus menjadi negara mandiri,” ucap Erick.
BACA JUGA : Tiket KA Untuk Libur Nataru 2024/2025 Sudah Bisa di Pesan
Direktur Utama ANTAM, Nico Kanter, menyatakan sepakat dengan pernyataan Erick itu. Sinergi bersama PTFI ini dinilai menjadi momen perwujudan kemandirian di sektor pertambangan, sejalan dengan upaya pemerintah mengurangi impor sekaligus mendorong penggunaan produk dalam negeri.
“Sinergi penyerapan emas dari PTFI ini merupakan komitmen ANTAM dalam memperkuat bisnis emas logam mulia guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi emas. Selain itu, dengan penguatan pengadaan bahan baku domestik, perusahaan juga dapat menurunkan ketergantungan terhadap impor,” ujar Nico.
Lebih jauh, Tony menjelaskan, fasilitas pemurnian lumpur anoda atau Precious Metal Refinery (PMR) PTFI merupakan salah satu produsen emas murni batangan di Indonesia.
PMR PTFI diketahui memiliki kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun serta Platinum Group metals mencapai 30 kg platinum, 375 kg Paladium.
“Produksi emas pertama dari PMR PTFI direncanakan pada minggu kedua Desember 2024. Estimasi saat ini hingga akhir tahun 2024 produksi emas sebesar 0,5 ton dan pada kuartal pertama 2025 sebesar 4,75 ton,” imbuh Tony.
Melalui perjanjian bisnis ini, disepakati bahwa ANTAM akan melakukan pembelian 30 ton emas dengan kemurnian 99,99 persen dari PTFI. Bahan baku emas dari PTFI itu lalu akan diolah ANTAM di pabrik pengolahan dan pemurnian logam mulia untuk menjadi produk logam mulia ANTAM.