Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Kegagalan Jokowi Saat Jabat Presiden Dua Periode

Kegagalan Jokowi Saat Jabat Presiden Dua Periode
Foto : Jokowi alias Mulyono

JAKARTA, mataberita.net- Kegagalan Presiden Joko Widodo saat menjabat Presiden Republik Indonesia dari 2014-2024 atau lebih tepatnya dua periode. Bahkan terdeteksi beberapa targetnya belum terealisasi.

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2020-2024, berikut daftar target Jokowi yang belum tercapai dan realisasinya:




  • Angka Kemiskinan Tidak Turun

Tadinya Jokowi ingin menurunkan angka kemiskinan di Indonesia menjadi 6-7 persen pada 2024. Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin masih di angka 9,03 persen atau sekitar 25,22 juta orang pada Maret 2024.

  • Angka Pengangguran di Indonesia Meningkat

Jokowi juga berharap agar tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun hingga menjadi 3,6-4,3 persen pada 2024. Akan tetapi, BPS melaporkan persentase TPT menembus 4,82 persen, atau terdapat sekitar lima orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja pada Februari 2024.

Baca Juga : Foto : Ribuan Rumah Program Jokowi Terbengkalai Bak Rumah Hantu

  • Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Jokowi mematok target pertumbuhan ekonomi meningkat rata-rata 5,7-6 persen per tahun. Langkah-langkah strategis yang diberlakukan untuk mencapainya melalui peningkatan produktivitas, investasi berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Faktanya, BPS menyebut ekonomi Indonesia semester I 2024 terhadap semester II 2023 hanya tumbuh sebesar 5,08 persen. Sementara itu, ekonomi Indonesia pada 2022 berada di level 5,31 persen, jauh lebih tinggi daripada capaian pada 2021 yang hanya sampai di angka 3,7 persen.

  • Rasio Pajak Rendah

Jokowi menginginkan peningkatan rasio pajak menjadi 10,7-12,3 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2024. Pada 2023, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat rasio pajak hanya 10,21 persen dari PDB, lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 10,39 persen.

Bila mengacu pada Perpres Nomor 52 Tahun 2023 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024, rasio pajak ditargetkan sebesar 10-10,2 persen pada 2024. Target tersebut jauh lebih rendah dibandingkan yang tertera dalam dokumen RPJPN 2020-2024.

  • Rasio Gini Buruk

Jokowi juga mengharapkan penurunan rasio gini atau tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk hingga di angka 0,360-0,374. Rasio gini bernilai 0 artinya pemerataan semakin baik, sebaliknya, indeks gini yang mendekati angka 1 menunjukkan bahwa kondisi kesenjangan semakin buruk.

Pada Maret 2024, BPS melaporkan bahwa rasio gini di Indonesia adalah sebesar 0,379. Angka tersebut hanya menurun 0,009 poin bila dibandingkan dengan gini ratio pada periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 0,388.

 

Leave a Reply