Jakarta, mataberita.net — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyentil pemerintah daerah (pemda) Sabang, Aceh yang tak kunjung menghasilkan kinerja ekonomi daerah yang apik.
Hal tersebut ia ungkap menanggapi anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh yang mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap Kota Sabang.
Airlangga bercerita kala dirinya melakukan peninjauan di Sabang dan tidak melihat adanya perubahan positif. Menurutnya otorita setempat perlu lebih agresif untuk menarik investasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyentil pemerintah daerah (pemda) Sabang, Aceh yang tak kunjung menghasilkan kinerja ekonomi daerah yang apik.
Hal tersebut ia ungkap menanggapi anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh yang mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap Kota Sabang.
Airlangga bercerita kala dirinya melakukan peninjauan di Sabang dan tidak melihat adanya perubahan positif. Menurutnya otorita setempat perlu lebih agresif untuk menarik investasi.
BACA JUGA : Komedian Alfiansyah Komeng Resmi di Lantik Sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah
“Jadi saat sekarang, memang Sabang dari kami meninjau sampai hari ini sama saja, Pak. Tidak ada perubahan. Bahkan, pada waktu Bapak Presiden Jokowi ke sana pun, apa yang dijanjikan itu juga tidak dilaksanakan,” ujar Airlangga lebih lanjut.
Airlangga mengungkap sebetulnya Sabang memiliki potensi besar dalam menggenjot ekonomi, salah satunya yang terbesar adalah ditemukannya cadangan minyak dan gas bumi (migas) di Laut Andaman beberapa waktu silam.
Ia pun mengusulkan agar para pemangku kepentingan dari pengusaha hingga pemda untuk mendukung pengembangan temuan cadangan migas tersebut.
“Misalnya untuk mendukung offshore oil di Andaman itu dengan FTZ (free trade zone) itu sangat menguntungkan untuk melakukan, apakah laydown area, apakah untuk fabrikasi, dan yang lain. Nah, itu akan menunjang kegiatan di utara,” terang Airlangga.
Di samping itu, ia juga menyarankan agar para pengusaha di Sabang ikut andil dalam melobi pemerintah Thailand untuk mempercepat pembangunan Terusan Kra yang menyodet Selat Malaka.
“Kalau pemerintahan yang lama (Thailand) itu tidak mau. Tapi kelihatannya yang baru ini akan lebih agresif karena itu akan menyodet Selat Malaka. Nah, kalau itu sodetan Selat Malaka, ujungnya itu Sabang. Jadi Bapak harus ikut lobi ke sana,” imbuh dia.