Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Pengusaha Mulai Khawatir Dengan Fenomena Deflasi Yang Melanda Indonesia

Foto : Pengusaha Mulai Khawatir Dengan Fenomena Deflasi Yang Melanda Indonesia

Jakarta, mataberita.net — Pengusaha mulai khawatir dengan fenomena deflasi yang melanda Indonesia selama lima bulan beruntun belakangan ini.

Mereka khawatir deflasi menjadi tanda daya beli masyarakat melemah.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menjelaskan fenomena deflasi tak bisa hanya dilihat dari satu sisi, tapi perlu juga dilihat pengaruhnya terhadap daya beli.

“Saya rasa kita enggak bisa lihat deflasi sebagai as is deflasi saja. Jadi jelas ini tadi disampaikan ada intervensi dari pemerintah karena kita dari volatilitas harga pangan ini yang jadi masalah utama,” tutur dia saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta Selatan, pada Rabu (02/10/2024).

“Yang kita khawatirkan adalah, kan ini semua pengaruh juga ke daya beli, ini yang sebenarnya jadi kunci utama,” tambah Shinta.

BACA JUGA : Komedian Alfiansyah Komeng Resmi di Lantik Sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah

Menurutnya, hal tersebut juga tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang masih berada pada level kontraksi pada Agustus 2024.

Adapun mengutip rilis S&P Global, PMI manufaktur Indonesia pada September 49,2, naik dibandingkan Agustus 2024 yang sebesar 48,9.

Melihat hal tersebut, Shinta beranggapan kinerja manufaktur Tanah Air memang sangat tergantung pada kinerja pasar domestik, di mana permintaan dalam negeri lebih besar dibandingkan internasional.

“Oleh karenanya, kami apresiasi apa yang telah dilakukan pemerintah selama ini untuk bisa mendorong dan mengembangkan industri dalam negeri. Tapi jelas demand ini berpengaruh bagaimana kinerja dari manufaktur kita saat ini,” terang dia.

Lebih lanjut, Shina melihat pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan seluruh pihak adalah pengembangan industrialisasi dan penghiliran atau hilirisasi.

Kemudian, kata dia, Indonesia juga harus memiliki daya saing dari sisi biaya operasional. Sebab, biaya untuk pekerja, energi, dan logistik di Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi di ASEAN.

Leave a Reply