Jakarta, mataberita.net — Hashim Djojohadikusumo, adik presiden terpilih Prabowo Subianto, ingin mengulang kejayaan Indonesia yang sempat ekspor beras. Ia pun menawarkan jasa jual beras ke negara-negara lain.
Harga beras belakangan makin mahal diduga salah satu biang keroknya adalah impor beras. Kondisi ini jauh dari era 1985 di mana Indonesia justru surplus beras dan bisa berswasembada pangan.
Hashim mengaku sempat jadi bagian dari proses swasembada pangan pada 1984-1985. Dia pun jadi salah satu orang yang menjual beras Bulog kala itu ke Filipina.
BACA JUGA : DJBC Kemenkeu Buka Suara Terkait Rencana Kenaikan Harga Jual Eceran Rokok Pada 2025
“Kami dibayar dan uangnya [disetor] ke Bulog. Kalau nanti Indonesia kelebihan beras, saya menawarkan jasa penjualan ke negara lain,” tutur Hashim dalam gelaran Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Intercontinental Hotel, Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/09/2024).
Program swasembada saat itu membuat Bulog kelebihan stok beras. Indonesia pun sempat membantu Vietnam dengan mengirimkan ratusan ribu ton beras.
Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra ini mengklaim bisa mengulang pengalaman di 1985-1986 di mana Indonesia jadi pedagang beras internasional.
“Saya jual berasnya, uang saya kembalikan ke Bustanil Arifin (Kepala Bulog saat itu),” ujarnya.