Jakarta, mataberita.net — Badan Bank Tanah menyiapkan lahan 6.000 hektare di Poso, Sulawesi Tengah, untuk memproduksi 1,8 juta ton susu per tahun. Ini sejalan dengan program susu gratis dari presiden terpilih Prabowo Subianto.
Deputi Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Bank Tanah Perdananto Aribowo menegaskan pihaknya mendukung penuh program Prabowo. Nantinya, lahan di Poso bakal dipakai untuk membangun industri sapi perah dan pengolahan susu.
“Kami siapkan karpet merah melalui penyediaan lahan dengan kriteria yang sangat baik untuk rencana investasi pembangunan industri sapi perah ini,” tutur Aribowo dalam keterangan tertulis, pada Kamis (26/09/2024).
“Ini tentu menjadi hal yang sangat baik dan berdampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat Poso. Muaranya dapat meningkatkan kesejahteraan petani, menyerap tenaga kerja yang bisa mengurangi pengangguran, dan juga mengurangi kemiskinan,” katanya.
BACA JUGA : Presiden Jokowi Buka Suara Soal Pernyataan Bank Dunia Bahwa Harga Beras di Indonesia Tertinggi
Pria yang akrab disapa Ari itu mengatakan aset Bank Tanah di Lembah Napu, Poso mencapai 6.647 hektare. Khusus untuk keperluan reforma agraria ditetapkan 1.550 hektare dari hak pengelolaan lahan (HPL) Bank Tanah.
Ari mengatakan lahan tersebut berada di atas ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut (MDPL). Dengan begitu, wilayah ini diklaim cocok untuk peternakan, perkebunan, dan pertanian.
Ia merinci beberapa alasan mengapa lahan di Poso yang dipilih untuk proyek susu gratis Prabowo. Pertama, tanah tersebut sudah memenuhi kriteria yang dibutuhkan, yakni kondisinya sudah clean and clear.
Kedua, Ari mengatakan infrastruktur jalur logistik lahan di Poso cukup memadai. Ketiga, letak geografisnya cukup terjangkau ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Lahan milik Bank Tanah itu juga sudah ditinjau oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Kedatangannya ke Lembah Napu, Poso menjadi tindak lanjut kunjungan ke Vietnam beberapa waktu lalu untuk menggaet investor.
“Kami mendapatkan arahan dari Bapak Presiden (Joko Widodo) dan Bapak Presiden terpilih (Prabowo Subianto) untuk kita membangun peternakan, dairy cattle, untuk produksi susu di sini,” terang Amran.
Andai investasi di Poso berjalan mulus, Indonesia bisa memproduksi susu hingga 1,8 juta ton per tahun. Pemenuhan tersebut diperkirakan mulai terealisasi dalam 3 tahun-5 tahun mendatang.
“Artinya, ini separuh dari total kita impor 3,7 juta ton susu per tahun. Kami memohon ke seluruh masyarakat Poso, Sulawesi Tengah, untuk mengawal dengan baik,” pungkasnya.