Jakarta, mataberita.net — Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Ilwayab, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Yohanes Mahuse memastikan program cetak sawah yang digarap Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2025 tak merugikan masyarakat adat.
Menurut dia, masyarakat sudah yakin bahwa pergerakan penyerobotan tanah ulayat oleh negara atas nama cetak sawah adalah narasi yang tidak benar.
“Hak tanah ulayat, sama sekali tidak ada peralihan kepada siapa pun dan tetap akan menjadi milik masyarakat,” tutur Mahuse saat berada di lokasi lahan cetak sawah, dalam rilisnya pada Minggu (22/09/2024).
Mahuse mengatakan masyarakat sepenuhnya memahami program cetak sawah merupakan program strategis nasional yang bertujuan memenuhi kebutuhan dalam negeri serta menyejahterakan rakyat Merauke.
BACA JUGA : Menkeu Sri Mulyani Sebut Terlalu Banyak Regulasi Yang Ada di Indonesia
“Masyarakat paham betul akan keuntungan pola bagi dalam pengelolaan lahan cetak sawah ke depan,” ucapnya.
Mengenai hal ini, Komandan Satgas Ketahanan Pangan Mabes TNI AD, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan program cetak sawah merupakan proyek yang sepenuhnya dibiayai negara untuk kepentingan seluruh warga.
Sehingga, Rizal meminta agar cetak sawah itu mendapat dukungan bersama guna memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus mempercepat Indonesia menuju swasembada.