Jakarta, mataberita.net — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melontarkan candaan kepada Sri Mulyani untuk kembali menjadi menteri di pemerintahan Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Airlangga dalam peluncuran buku Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berjudul ‘No Limits, Reformasi Dengan Hati’.
Menurut dia, buku tersebut merupakan sebuah kode keras dari Sri Mulyani. Apalagi, kata Airlangga, dengan melihat diksi ‘no limit’ yang artinya tanpa batas.
“Saya melihat buku ini sebagai kode keras, karena there is no limit. Even sky is not a limit,” tutur Airlangga, pada Sabtu (21/09/2024).
“Artinya kalau tadi kita bicara fase satu (menteri) dengan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Fase dua (menteri) dengan Pak Joko Widodo (Jokowi). Apakah ini persiapan fase tiga?” lanjutnya.
BACA JUGA : Mentan Andi Amran Sulaiman Yakini Program Makan Bergizi Gratis Dapat Menggerakan Ekonomi Desa
Ia menilai Sri Mulyani sosok menteri yang telah beberapa kali melewati masa-masa krisis Tanah Air.
Di antaranya pada saat krisis keuangan global pada 2008-2009. Saat itu, Airlangga belum masuk ke pemerintahan dan masih menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten.
Airlangga menilai pemerintah bersama dengan para pengusaha bekerja sama dalam melewati krisis melalui berbagai cara, di antaranya dengan penutupan bursa.
Keduanya kembali terjalin saat dunia menghadapi pandemi Covid-19. Saat itu, Airlangga sudah menjabat sebagai menteri koordinator bidang perekonomian.
Ia menjelaskan saat itu Indonesia menjadi salah satu negara yang pertama yang mengimpor vaksin AstraZeneca untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Perjalanan memang panjang, perjalanan unprecedented dan kita berada dalam perang lawan musuh yang tidak keliatan. Namun saya bangga karena kita kompak sampai ke G20 Sampai dengan hari ini Kita sama-sama menjaga perekonomian Indonesia,” imbuh dia.