Jakarta, mataberita.net — Menteri BUMN, Erick Thohir, meresmikan Mandiri Digital Tower, pusat inovasi teknologi informasi (TI) yang dirancang untuk memperkuat transformasi digital Bank Mandiri, di Jakarta, pada Rabu (18/09/2024). Menggabungkan arsitektur modern dengan prinsip keberlanjutan, gedung ini menjadi simbol komitmen perseroan dalam menghadapi tantangan era digital.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan saat ini perubahan dunia dalam arah yang cukup ekstrem, di mana digitalisasi memainkan peranan besar. Oleh karena itu, cyber security harus menjadi perisai utama apabila Bank Mandiri mau maju ke depannya.
“The best defense harus menjadi sebuah kekuatan, selain kita mencoba untuk moving forward karena tidak mungkin kita hanya terus menjaga teritorial kita saja. Pada faktanya, Bank Mandiri mempunyai sistem yang baik, dari SOP, manajemen, hingga talent pool unggulan,” tuturnya dalam keterangan tertulis, pada Rabu (18/09/2024).
Erick menambahkan, transformasi di Bank Mandiri terus dilakukan, termasuk dalam mentransformasi sumber daya manusia, khususnya dalam hal leadership yang salah satu turunannya mengenai the best defense dalam digitalisasi.
Menurut dia, Bank Mandiri memiliki aplikasi ‘Livin’ yang seharusnya didorong untuk menjadi agregator pembayaran dalam pemesanan hotel, pesawat terbang, kereta api, dan lainnya. Terlebih, ekosistem untuk hal ini sudah ada di BUMN dan jika dikembangkan secara maksimal, maka Bank Mandiri dapat menjadi pemimpin di pasar digital.
Ia berharap, Bank Mandiri dapat memperkuat data center sebagai tindak lanjut dari pendirian Mandiri Digital Tower yang dapat menjadi backbone bagi dunia digitalisasi di BUMN. Dirinya optimis, dengan progres-progres dan loncatan-loncatan yang terus dilakukan, perseroan bisa menjadi leading financial company di Asia Tenggara pada 2032.
“Kementerian BUMN tentu mendorong transformasi untuk kebaikan pertumbuhan ekonomi negara kita dan kesejahteraan rakyat Indonesia sebagai bagian dari komitmen. Sehingga kita harus memastikan hal itu terjadi,” pungkas Erick.
BACA JUGA : Kementerian Kelautan dan Perikanan Ungkap Soal Asal-usul Susu Ikan
Di sisi lain, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyampaikan Mandiri Digital Tower telah meraih sertifikasi platinum dari Green Building Council yang sekaligus menempatkannya di jajaran bangunan ramah lingkungan di Indonesia. Terletak di kawasan strategis Tomang, Jakarta Barat, gedung ini bukan hanya pusat operasional teknologi, namun juga ikon baru bangunan hijau berkelanjutan.
“Mandiri Digital Tower bukan hanya gedung baru, tetapi simbol komitmen kami terhadap keberlanjutan bisnis yang lebih hijau dan teknologi yang lebih maju. Kami berusaha memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sejalan dengan strategi kami untuk lebih Adaptif dan Solutif,” terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, gedung perkantoran ini mencakup 32 lantai dengan total luas bangunan sekitar 70.000 m2, dan dilengkapi dengan fasilitas canggih seperti auditorium berkapasitas 500 orang, ruang olahraga, food court, dan akan dilengkapi daycare serta klinik kesehatan.
Dengan komitmen terhadap efisiensi energi, gedung ini dilengkapi dengan panel surya 81 kWp, kaca Low E untuk meminimalkan penggunaan energi, dan sistem pencahayaan otomatis berbasis sensor. Selain itu, gedung ini juga dilengkapi teknologi Lift Regenerative Drive dan Destination Control System (DCS) untuk mengurangi konsumsi energi hingga 50%.
“Mandiri Digital Tower akan menampung lebih dari 4.400 pegawai yang terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan teknologi informasi di Bank Mandiri,” ujar Darmawan.
Ia pun optiomis, Mandiri Digital Tower tidak hanya mendukung kegiatan operasional TI internal Bank Mandiri tetapi juga menjadi pusat inovasi digital yang melibatkan berbagai stakeholder di sektor perbankan dan teknologi. Perseroan berharap gedung ini akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan memperkuat daya saing perseroan di pasar global.