Jakarta, mataberita.net — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat turis lokal sudah tak lagi pelit saat liburan di Indonesia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan ini tergambar dari pengeluaran wisatawan lokal atau wisatawan nusantara (wisnus) yang berlibur di sejumlah wilayah Tanah Air.
Ia menyebut jumlah wisnus tidak hanya meningkat dari sisi jumlah perjalanannya. Ini juga berbanding lurus dengan uang yang mereka keluarkan selama liburan.
“Berdasarkan data yang dicatatkan BPS, rata-rata rupiah yang dikeluarkan oleh wisnus per perjalanan ini juga meningkat dari tahun ke tahun. Misalkan, di 2019 ini pengeluarannya Rp960,79 ribu, kemudian di 2020 sebesar Rp1,55 juta,” tutur Pudji dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, pada Selasa (02/09/2024).
“Kemudian, di 2021 meningkat menjadi Rp2,40 juta, dan di 2022 meningkat kembali menjadi Rp2,42 juta, dan di 2023 meningkat (menjadi) Rp2,57 juta,” lanjutnya.
BACA JUGA : Ma’ruf Amin Berharap Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Berlanjut Pada Pemerintahan Prabowo
Pudji kemudian membedah jenis pengeluaran tersebut. Ia mengambil contoh data pada tahun lalu, di mana terbagi menjadi sekitar 7 kelompok pengeluaran.
Paling banyak atau sekitar 22,82 persen dari Rp2,57 juta dipakai untuk akomodasi, sedangkan 20,93 persen lainnya sebagai keperluan angkutan, dan keperluan makan serta minum sebesar 17,69 persen.
“Pembelian cendera mata 9,33 persen, belanja 8,24 persen, jasa hiburan dan rekreasi 7,28 persen, dan pengeluaran lainnya 13,71 persen,” imbuhnya.
BPS melaporkan ada 77,24 juta perjalanan wisatawan nusantara sepanjang Juli 2024. Ini naik 4,83 persen secara year on year (yoy).
Akan tetapi, jumlah turis lokal itu sebenarnya merosot 7,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Juni 2024, BPS mencatat ada 83,47 perjalanan wisnus.