Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Kemnaker Catat Jumlah Tenaga Kerja Yang Terdampak PHK Capai 45.762 Orang

Foto : Kemnaker Catat Jumlah Tenaga Kerja Yang Terdampak PHK Capai 45.762 Orang

Jakarta, mataberita.net — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat jumlah tenaga kerja yang terdampak Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) sejak awal tahun hingga 23 Agustus 2024 mencapai 45.762 orang.

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (PHI Jamsos) Kemnaker Indah Anggoro Putri mengatakan jumlah tersebut naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“PHK 45.762 per hari ini, 23 Agustus. Naik, di Juli aja kan disparitasnya udah sekitar 4.000-an lebih. Sekarang pasti naik 5.000 dibanding dengan Agustus 2023,” tuturnya ditemui dalam acara NakerFest di JiExpo Kemayoran, pada Jumat (23/08/2024).

Menurut Indah, sektor yang paling banyak terkena PHK adalah manufaktur atau industri pengolahan, seperti tekstil, garmen hingga alas kaki. Sedangkan, untuk wilayahnya terbanyak di Jawa Tengah, Banten dan Jawa Barat.

“Tiga wilayah itu paling banyak. Alasannya karena memang mereka sudah tidak mampu bersaing, karena sejak ada covid-19 kan mereka sebenarnya sudah agak berat,” tambahnya.

BACA JUGA : Otoritas Jasa Keuangan Izinkan Influencer Promosikan Kripto

Indah menambahkan alasan PHK lainnya yang disampaikan pelaku usaha adalah situasi global yang tak menentu, seperti perang yang tak kunjung usai hingga aturan kebijakan produk dari berbagai negara mitra dagang.

“Terus berusaha bangkit tapi kemudian kan ada situasi yang uncertainty, perang ya kan. Kemudian ada kebijakan untuk produk tertentu, kemudian perubahan gaya hidup,” katanya.

Di samping itu, para pelaku usaha yang melakukan PHK juga terjadi karena tidak bisa mengikuti tren konsumsi masyarakat saat ini yang memilih beralih ke online. Sehingga kalah saing dengan pelaku usaha lainnya.

“Kita aja sudah jarang kan ke ITC, senangnya belanja online. Nah mereka yang belum siap menghadapi dinamika ini antara persaingan, situasi global, regional dan perubahan gaya hidup konsumen, akhirnya mereka tidak kuat. Jadi mereka terpaksa PHK,” ujarnya.

Karenanya, berbagai upaya terus dilakukan Kemenaker agar pekerja yang kehilangan pekerjaan bisa kembali diserap. Salah satunya dengan mengadakan Naker Fest yang bekerja sama dengan ratusan perusahaan untuk menyediakan 175 ribu lowongan kerja.

“Di acara ini, kami selenggarakan pula ‘Job Fair’ nasional yang menghadirkan lebih dari 175 ribu lowongan kerja dari 200 perusahaan, baik secara langsung di tempat ini atau secara online lewat layanan ‘Karirhub Siap Kerja’,” imbuh Ida.

Leave a Reply