Jakarta, mataberita.net — Pemerintahan Prabowo Subianto pada tahun pertama diperkirakan akan membayar Rp552,9 triliun untuk bunga utang yang tertuang di RAPBN 2025.
Berdasarkan Buku Nota Keuangan II yang dirilis Kementerian Keuangan, pada Kamis (22/08/2024), pembayaran bunga utang untuk utang dalam negeri dan luar negeri.
Pembayaran bunga utang dalam negeri direncanakan sebesar Rp497,62 triliun dan pembayaran bunga utang luar negeri sebesar Rp55,23 triliun.
Bila dilihat secara rinci, pembayaran bunga utang terus mengalami kenaikan. Pada 2025 ini naik 10,8 persen dibandingkan outlook APBN 2024 yang sebesar Rp499 triliun.
BACA JUGA : Kementerian ESDM Berencana Hentikan Operasional Sejumlah PLTU
Pada 2020, pembayaran bunga utang hanya Rp314,1 triliun, lalu naik menjadi Rp343,5 triliun diu 2021 dan 2022 naik lagi menjadi Rp386,3 triliun. Kemudian pada 2023 naik lagi menjadi Rp439,9 triliun.
Pembayaran bunga utang 2025 akan meliputi:
1. Outstanding utang yang berasal dari akumulasi utang tahun-tahun sebelumnya;
2. Rencana pembiayaan utang tahun anggaran 2024 dan tahun anggaran 2025; dan
3. Rencana program pengelolaan portofolio utang (liabilities management).
Selain itu, pada tahun depan pemerintahan Prabowo juga akan menarik utang sebesar Rp775,9 triliun yang terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp642,6 triliun dan pinjaman Rp133,3 triliun.