Jakarta, mataberita.net — Harga minyak melemah pada Selasa (13/08/2024), mematahkan kenaikan lima hari berturut-turut.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 41 sen atau 0,5 persen ke US$81,89 per barel.
Sementara itu harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 43 sen atau 0,5 persen menjadi US$79,63 per barel.
Analis menyebut pelemahan harga minyak terjadi karena investor kembali fokus pada kekhawatiran terhadap permintaan minyak. Kekhawatiran ini muncul setelah OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak pada 2024 imbas melemahnya ekspektasi pertumbuhan ekonomi China.
BACA JUGA : Produsen Baja Tahan Karat, Kini Hadir di Kawasan Industri IMIP
Pemangkasan proyeksi permintaan itu merupakan yang pertama dilakukan OPEC sejak Juli 2023.
Pemangkasan dilakukan setelah OPEC melihat tanda bahwa permintaan minyak dari China telah menurun imbas krisis sektor properti yang menghambat ekonomi negara tersebut.
Tetapi, pelemahan itu tertahan oleh konflik Timur Tengah yang makin meningkat terutama setelah Amerika bersiap menghadapi serangan signifikan yang mungkin dilakukan oleh Iran atau proksinya di wilayah tersebut secepatnya pada minggu ini.
Peningkatan ketegangan di Timur Tengah itu meningkatkan kekhawatiran pasar atas pasokan minyak mentah global dan meningkatkan harga. Maklum, serangan dapat menyebabkan Amerika Serikat menerapkan embargo terhadap ekspor minyak mentah Iran, yang berpotensi mempengaruhi pasokan 1,5 juta barel per hari.