Jakarta, mataberita.net — Pemerintah menggandeng pengusaha Ray Dalio untuk menggarap dua pilot project di Indonesia.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden Prabowo Subianto, Ray Dalio, dan para konglomerat di Istana Negara pada Jumat (07/03/2025). Ia mengklaim pengusaha Amerika Serikat (AS) itu sangat tertarik menindaklanjuti pertemuan tersebut.
“Kita sepakat dengan Ray Dalio, follow up itu (pertemuan di Istana Negara) karena Presiden (Prabowo Subianto) sudah setuju dengan kami dan Pak Airlangga (Menko Perekonomian Airlangga Hartarto),” tutur Luhut di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.
“Kita akan ada pilot project yang segera dengan Ray Dalio ini, kita sedang tekniskan, finalkan. Family office dan juga special economic zone (kawasan ekonomi khusus/KEK) di Bali,” terangnya.
Proyek pertama berupa family office adalah ide lama Luhut. Ia pertama kali mengungkapkannya ke publik pada 5 Juni 2024 di Badan Anggaran DPR RI, saat masih menjabat sebagai menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi.
Luhut menegaskan Presiden Prabowo sudah memberi lampu hijau untuk merealisasikan family office. Timnya akan segera mengurus masalah teknis dalam seminggu ini, lalu melapor kepada sang Kepala Negara.
Ia menekankan semua pihak harus setuju, termasuk Kementerian Keuangan. Ketua DEN berharap family office bisa segera terbentuk dalam beberapa bulan mendatang.
“Di Bali ada dua special economic zone, (KEK) Kura Kura dan Sanur. Kita akan mulai dengan itu,” kata Luhut.
BACA JUGA : Presiden Prabowo Subianto Minta Pemberian THR Paling Lambat 7 Hari Sebelum Lebaran
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga mendukung pilot project investasi bersama Ray Dalio, apalagi di kawasan ekonomi khusus. Ia merinci Indonesia selama ini sudah mengembangkan 22 KEK dan masih akan terus bertambah.
“Dan ini (pengembangan KEK) kita akan percepat, minta percepatan supaya bisa dilaksanakan,” imbuh Airlangga.
Raymond Thomas Dalio adalah sosok yang bergelut di dunia hedge fund atau dana lindung nilai global. Ia membagi pemikirannya soal investasi ke dalam riset harian bernama Bridgewater Daily Observations yang menarik investor.
Berdasarkan catatan Forbes, Dalio punya US$14 miliar atau sekitar Rp228 triliun (asumsi kurs Rp16.294 per dolar AS) per 7 Maret 2025. Tumpukan harta itu menjadikannya sebagai orang terkaya ke-163 di dunia.