Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Shinta Khamdani Sebut Penyediaan Lapangan Kerja Jadi Kunci Utama Agar Masyarakat Kelas Menengah Tidak Turun Kelas

Foto : Shinta Khamdani Sebut Penyediaan Lapangan Kerja Jadi Kunci Utama Agar Masyarakat Kelas Menengah Tidak Turun Kelas

Jakarta, mataberita.net — Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Khamdani menyebut penyediaan lapangan kerja menjadi kunci utama agar masyarakat kelas menengah tidak turun kelas ke kelompok miskin ekstrem.

Shinta pun menilai salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong UMKM untuk membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

“Kita tidak bisa bergantung pada industri, tapi juga kepada UMKM. Jadi kita juga merupakan salah satu driver (pendorong) untuk meningkatkan kelas menengah,” tutur Shinta di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (04/09/2024).

Tetapi Shinta juga menilai pemberdayaan UMKM memerlukan stimulus yang lebih produktif untuk bisa pengembangan, baik produk maupun permintaan domestik.

Sementara, kondisi global yang dampaknya tidak menentu saat ini menurutnya telah mengakibatkan sisi permintaan menjadi tidak pasti.

Dengan demikian, Shinta menilai perlu ada upaya produktif untuk bisa mengembangkan permintaan domestik, yang kemudian juga bisa meningkatkan iklim usaha dalam negeri.

“Supaya kelas menengahnya itu bisa naik. Dan ini sebenarnya jelas ada kaitannya dengan supply dan demand. Kalau kita lihat dua hal ini yang selalu menjadi prinsipnya,” kata Shinta.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyebut fenomena turunnya kelas menengah tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan banyak negara.

Jokowi menyebut turunnya kelas menengah dan ekonomi negara yang kurang baik itu terjadi karena pandemi virus corona (Covid-19) yang telah menyebabkan efek kerugian tak berkesudahan kala itu.

BACA JUGA : Ma’ruf Amin Berharap Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Berlanjut Pada Pemerintahan Prabowo

Adapun jumlah kelas menengah di Indonesia menurun belakangan ini. Anjloknya persentase kelas menengah terlihat dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS yang diolah oleh Bank Mandiri dalam Daily Economic and Market (Juli 2024).

Dari data itu terlihat proporsi kelas menengah pada struktur penduduk Indonesia pada 2023 cuma 17,44 persen. Jumlah ini anjlok dari proporsi pada 2019 yang mencapai 21,45 persen.

Penurunan jumlah kelas menengah ini berbanding terbalik dengan kelompok rentan. Dalam periode yang sama jumlah kelompok rentan malah meningkat. Tercatat jumlah masyarakat rentan naik dari 68,76 persen pada 2019 menjadi 72,75 persen pada 2023.

Kelas menengah yang daya belinya kian melemah menjadi alarm bagi perekonomian Indonesia. Pasalnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar masih ditopang oleh konsumsi dalam negeri.

Leave a Reply