Jakarta, mataberita.net — Panjat tebing masuk dalam jajaran olahraga elite yang menyumbang medali emas bagi Indonesia di ajang Olimpiade selain cabor badminton.
Olahraga ini baru dipertandingkan di Olimpiade pada 2020, namun baru pada 2024 Indonesia ikut bertanding. Pada Olimpiade Tokyo tiga tahun lalu, hanya nomor kombinasi yang dipertandingkan.
Sedangkan pada tahun ini ada nomor speed yang ditampilkan. Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi atlet-atlet nomor speed terbaik di dunia.
Pada Olimpiade 2024, Indonesia mengirim empat atlet panjat tebing nomor speed dengan perincian dua atlet putra dan dua atlet putri.
Veddriq Leonardo yang tampil di nomor speed putra pulang dengan medali emas di tangan setelah mengalahkan Wu Peng pada babak final, pada Kamis (08/08/2024) sore.
BACA JUGA : Luhut Ucapkan Salam Perpisahan Kepada Jokowi Jelang Masa Jabatannya Selesai
Emas yang diraih Veddriq merupakan sumbangan pertama dari cabang olahraga panjat tebing. Sebelumnya Indonesia kerap meraih emas dari cabang olahraga badminton.
Sejak badminton pertama di gelar sebagai olahraga resmi Olimpiade, Indonesia sudah mengoleksi delapan emas melalui Susy Susanti, Alan Budikusuma, Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky, Tony Gunawan/Candra Wijaya, Taufik Hidayat, Hendra Setiawan/Markis Kido, Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Veddriq menyejajarkan namanya dengan atlet-atlet kenamaan tersebut dengan penampilan yang konsisten sejak babak kualifikasi hingga semifinal.
Selain menjadi cabang olahraga kedua yang menyumbang medali emas, panjat tebing juga menjadi cabang olahraga keempat yang mempersembahkan medali untuk Indonesia di Olimpiade.
Sebelum panjat tebing terdapat panahan, badminton, dan angkat besi. Panahan yang mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade memiliki kontribusi satu medali. Sementara badminton menyumbang 22 medali, dan angkat besi sudah menghadirkan 15 medali.